Assalamu’alaikum Warahmatullah Wabarakatuh
Sholawat dan salam kita sampaikan kepada junjungan Nabi Besar Muhammad ﷺ.
“Sesungguhnya sebenar-benar perkataan adalah Kitabullah, sebaik-baik petunjuk adalah petunjuk Muhammad ﷺ . Seburuk-buruk perkara adalah yang diada-adakan dalam agama, setiap yang diada-adakan adalah bid’ah dan setiap bid’ah itu sesat dan setiap kesesatan itu tempatnya neraka”. (Khutbah pembuka yang biasa digunakan Rasulullah ﷺ pada setiap majelis).
Pertama cuma mau ngingetin, bulan Ramadhan sudah di depan mata. Yok kita sambut dengan kegembiraan. Karena dengan menyambutnya suka cita. Insya Allah kita termasuk orang-orang yang jauh dari api neraka. Oleh karenanya, bulan Ramadhan yang begitu istimewa juga disebut bulannya umat Nabi Muhammad ﷺ . Tapi, di kesempatan kali ini aku cuma mau nyampein ulang intisari khotbah khotib Jum’at siang tadi. :D. Temanya tentang sholat. Dan dalam sholat itu terkandung beberapa poin hikmah, diantaranya :
- Kebersihan, dengan sholat berarti kita diwajibkan untuk bersuci dahulu sebelum melaksanakan sholat. Yaitu dengan berwudhu. Nah, dengan berwudhu inilah jasmani kita akan dibersihkan secara berkala. Tata cara wudhu bila dilakukan sesuai anjuran Rasulullah tidak hanya membuat tubuh bersih dan sehat tapi juga rohani menjadi tenteram. Insya Allah. Karena dengan wudhu kita membersihkan anggota tubuh kita dari atas hingga bawah.
- Kejujuran, ketika sholat berarti kita juga harus mengikuti rukun dan syarat sholat. Contoh, sholat itu pada tiap raka’atnya wajib untuk membaca surat Al-Fatihah. Seandainya kalau kita mau berbohong kan bisa saja apalagi kita sholat sendiri tidak berjama’ah, tetapi kita tidak akan berani melakukannya karena kita sudah tahu ketentuannya. Dan juga kita selalu merasa diawasi oleh Allah SWT. Begitu pula dengan bilangan raka’atnya. Kita tidak akan berani untuk menambahkan atau mengurangi bilangannya. Kalaupun lupa bilangannya, kita masih memperbaikinya dengan sujud sahwi untuk mecukupi bilangan raka’atnya.
- Kedisiplinan, Sholat lima waktu dilaksanakan pada lima waktu yang berbeda. Disnilah poin kedisiplinan itu muncul. Secara teratur kita akan menghadap Allah betapapun sibuknya, kita diwajibkan untuk tetap sholat. Tidak peduli kita sedang kerja, kita terbaring sakit (tentunya sholat orang yang sakit parah berbeda tata caranya dengan orang yang sehat), kita sedang asyik chatting, kita lagi olahraga dan sebagainya. Jika waktu sholat tiba, kita wajib memenuhi panggilan Allah itu.
- Kebersamaan atau Berjama’ah, inilah puncak dari hikmah sholat itu. Karena sholat berjama’ah itu lebih utama dan dianjurkan dalam Islam daripada sholat sendiri. Sebagai contoh, kaum laki-laki dianjurkan untuk sholat berjama’ah di masjid untuk waktu sholat subuh sekalipun orang itu punya keterbatasan fisik misalnya tidak bisa melihat atau buta. Pernah dalam sebuah riwayat, Rasulullah pernah ditanya oleh seorang buta. Yang intinya, orang buta ini memohon keringanan untuk tidak menghadiri sholat subuh berjama’ah. Lalu, Rasulullah menyetujui. Tapi selang beberapa lama kemudian, Rasulullah kembali menanyakan apakah si orang buta tadi mendengar kumandang azan dari masjid. Dan si orang buta ini menjawab, “ya”. Lalu, Rasul pun segera mengoreksi jawabannya. Dan menyatakan untuk tetap sholat berjama’ah di masjid termasuk bagi orang buta tadi. Tidak hanya ini, dalam sholat berjama’ah terdiri dari Imam dan Makmum. Pemimpin dan pengikut. Atasan dan bawahan. Artinya, dalam sholat berjama’ah diajarkan untuk mena’ati pemimpin. Ketika imam takbir, makmum ikut takbir. Saat imam sujud, makmum sujud pula. Ketika imam membaca dengan ayat yang panjang, makmum sabar hingga bacaan usai, makmum tidak mengambil langkah selanjutnya (rukuk misalnya). Dan ketika imam salah membaca, makmum pun boleh menegur tentu dengan cara yang baik (poin untuk tata cara menegur pemimpin). Selain itu, makmum juga berada pada barisan yang disebut shaf ketika sholat. Shaf ini pun harus lurus, rapi dan rapat. Maksudnya adalah untuk mengajarkan kepada kita untuk terus selalu menjalin kedekatan dan kebersamaan. Karena shaf yang lurus dan rapat menunjukkan persatuan umat Islam yang kokoh. Ibarat perang, shaf adalah formasi tempur yang tidak mudah ditembus oleh pihak lawan.
- Identitas, ini adalah ciri khas Islam. Karena dengan sholat inilah yang membedakan Islam dengan umat yang lain. Barangsiapa yang mendirikan sholat berarti ia mendirikan agama. Barangsiapa meninggalkan sholat berarti ia meruntuhkan agama.
Demikianlah, semoga bermafa’at. Mohon ma’af atas kekeliruan.
Wassalamu’alaikum Warahmatullah Wabarakatuh
InputProsesOutput 